Bu Nurlaili sedang mengajukan pertanyaan pada kedua belah tim
Kita bisa lihat banyak pemuda
Indonesia akhir-akhir ini yang melakukan tindakan yang tidak menunjukkan sama
sekali kualitas mereka sebagai orang yang berpendidikan. Jas almamater yang mereka
kenakan saat adu lempar bom molotov atau batu dengan polisi hanya menjadi sebuah
simbol. Bukan sebagai cerminan bahwa mereka adalah manusia yang bermartabat dan
berpendidikan tinggi.
MAN 3 Kota Kediri, khususnya dalam
lomba milad 22 ini mencoba untuk membentuk mind set para pemudanya. Bahwa
pendapat bisa disampaikan dengan baik, dalam suasana yang baik dan dengan etika
yang baik. Bukan berpendapat akan suatu hal dengan cara yang radikal. Seperti
lomba adu argumen yang dilaksanakan di lapangan tengah MAN 3 sore ini adalah
ciri berargumen dengan etika pendidikan.
Merupakan tim-tim yang terpilih dari
babak penyisihan, kelas X-4, X-10, XI IPS 4 dan XI IPA 5 tampil dengan kualitas
argumen terbaik yang mereka miliki. Didukung cukup data dan sumber yang telah
mereka kumpulkan sebelum debat hari ini dimulai, menjadikan debat kali ini
berjalan dengan ketat karena kedua belah tim (kontra dan pro) sama-sama
memiliki argumen yang kuat.
Dalam babak akhir debat kali ini,
setiap tim berkesempatan untuk beradu argumen dengan semua tim yang tampil. Babak
pembuka dimulai oleh X-10 melawan XI IPS 4 lalu kelas X-4 melawan XI IPA 5. Hanya
diberi waktu beberapa detik saja, kelas XI IPA 5 kembali mengadu argumen mereka
dengan kelas X-10, tentunya dengan motion yang berbeda. Setelah itu kelas X-4
melawan X-10. Debat ditutup dengan penampilan kelas XI IPS4 melawan kelas XI
IPA 5. Dalam setiap fight antar 2 tim, diberikan waktu 15 menit untuk
beradu. Namun karena debat berjalan hingga pukul 16:45 pertandingan antara
kelas XI IPS 4 dan XI IPA 5 hanya diberi waktu 8 menit. (iSam)
Debat antara XI S4 dengan X10
Akbar Rahmada M. (XI IPS 4) sedang berargumen
Layyina Syifak, sedang menyanggah argumen lawan
Kelas X10 meyampaikan pendahuluan
Kelas X-4 menyanggah argumen lawan
0 comments:
Posting Komentar